Jumat, 08 Oktober 2010

Alternatif bahan makanan pokok NTT

Alternatif bahan makanan pokok NTT
Manihot esculenta Crantz
Luas lahan untuk budi daya ubi kayu di NTT adalah 82.035 ha dengan produksi per tahunnya mencapai 861.820 ton. Komoditas ini dikembangkan di Kabupaten TTS, Ende, dan Manggarai.
Sebagai provinsi dengan iklim kering, tanaman ubi kayu menjadi hasil bumi yang diunggulkan setelah padi dan jaung di NTT. Varietasnya yang menjadi andalan adalah Landras Lumajang (Caspro). Varietas ini bisa dikembangkan menjadi bahan baku etanol.
Namun, meski bisa dikembangkan menjadi bahan baku etanol, tujuan utama produksi ubi kayu tetap sebagai alternatif bahan makanan pokok masyarakat NTT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar